“Tiga rute penerbangan dibatalkan hari ini. Penumpang bisa melakukan refund maupun reschedule,” jelas Humas Bandara El Tari Kupang, I Gusti Ngurah Yudi Saputra.
Sementara itu, Tim Tanggap Darurat Badan Geologi Kementerian ESDM telah diterjunkan langsung ke lokasi terdampak untuk memberikan pendampingan teknis kepada pemerintah daerah. Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menegaskan pihaknya juga akan membantu pemutakhiran data dan pemantauan aktivitas gunung api secara real-time.
“Kami segera memberikan rekomendasi teknis berbasis data visual, seismik, dan deformasi. Koordinasi dengan Pos Pengamatan di Desa Pululera terus dilakukan,” ungkap Wafid.
Wafid mengimbau masyarakat dan wisatawan agar tetap berada di luar zona bahaya dan mewaspadai potensi banjir lahar di aliran sungai seperti Dulipali, Nobo, Nurabelen, dan Boru, khususnya saat terjadi hujan deras.
Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki, suara gemuruh, kilatan petir, dan guntur menyertai letusan, menandakan sifat erupsi eksplosif bermuatan tinggi. Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau kerusakan parah dari wilayah sekitar.
Peningkatan aktivitas vulkanik ini diawali dengan kenaikan status dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) pada Selasa, pukul 15.00 WITA, hanya beberapa jam sebelum erupsi besar terjadi. Data kegempaan menunjukkan intensitas vulkanik yang signifikan sehingga keputusan peningkatan status diambil Badan Geologi demi keselamatan warga.