Ketegangan Diplomatik dan Dampak Lanjutan
China menanggapi kebijakan ini dengan nada tegas. Pemerintah Beijing menyatakan akan memberlakukan biaya pelabuhan tambahan terhadap kapal-kapal asal AS mulai 14 Oktober 2025, serta memperketat kontrol ekspor sejumlah bahan baku strategis.
Selain itu, Trump juga membatalkan rencana pertemuan bilateral dengan Presiden Xi Jinping yang semula dijadwalkan dua minggu mendatang.
Keputusan ini semakin memperburuk sentimen pelaku pasar, yang sebelumnya berharap negosiasi dagang bisa meredakan ketegangan.
Analisis Pasar: Bitcoin Kembali Jadi Barometer Ketidakpastian
Sejumlah analis menilai kejatuhan harga Bitcoin kali ini menunjukkan bahwa aset kripto belum sepenuhnya berperan sebagai lindung nilai terhadap risiko makroekonomi.
“Investor masih melihat Bitcoin sebagai aset spekulatif, bukan aset aman. Setiap kali terjadi gejolak geopolitik besar, volatilitas di pasar kripto cenderung meningkat,” ujar analis pasar global dari CoinMetrics, David Larson.
Namun, beberapa pelaku pasar optimistis pelemahan ini hanya bersifat sementara. Sentimen negatif akibat perang dagang dapat berubah menjadi dorongan permintaan baru terhadap aset digital jika ketidakpastian ekonomi global terus berlanjut.
BACA JUGA: 15 Kode Promo Tokopedia Terbaru 10:10 Oktober 2025, Hemat Bayar Tagihan dan Belanja Semua Produk!
Kesimpulan
Langkah Trump yang memicu perang dagang jilid baru dengan China membuat Bitcoin dan pasar kripto global berada di bawah tekanan besar.
Dengan volatilitas yang meningkat, para investor disarankan untuk berhati-hati dan memperhatikan perkembangan kebijakan ekonomi AS serta reaksi China dalam beberapa hari ke depan.
Harga Bitcoin terakhir tercatat di kisaran US$ 114.000, turun lebih dari 7% dalam 24 jam terakhir.***