BeritaBandungRaya.com – Harga perak di pasar domestik terus menguat dan menjadi sorotan pelaku pasar pada pertengahan pekan ini. Setelah mengalami kenaikan beruntun sejak awal Oktober, logam mulia berwarna putih ini kini menunjukkan performa yang solid di pasar Indonesia.
Berdasarkan data perdagangan terkini, harga ritel perak PT Aneka Tambang Tbk (Antam) per Selasa (21/10) berada di kisaran Rp 28.350 per gram, sementara harga spot pasar umum tercatat sekitar Rp 25.863 per gram. Untuk Rabu (22/10), harga diperkirakan bergerak stabil di level tersebut, mengikuti tren global yang belum menunjukkan perubahan signifikan.
BACA JUGA: Hasil Real Madrid vs Juventus 1-0: Gol Tunggal Jude Bellingham Jadi Pembeda di Bernabeu
Naik Hampir Dua Kali Lipat Sejak Awal Tahun
Sejak awal 2025, harga perak di Indonesia telah melonjak hampir dua kali lipat dari posisi awal tahun yang masih berada di kisaran Rp 15.000-an per gram.
Kenaikan tajam ini didorong oleh tiga faktor utama:
- Permintaan industri tinggi, terutama dari sektor elektronik dan energi terbarukan yang membutuhkan perak sebagai bahan konduktor.
- Harga global perak meningkat, mendorong penyesuaian harga domestik.
- Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang membuat harga logam impor menjadi lebih mahal.
Faktor Pendorong Harga Perak di Pasar Indonesia
1. Keterbatasan Pasokan Global
Produksi perak di sejumlah negara penghasil utama seperti Meksiko dan Peru mengalami penurunan, sementara permintaan terus meningkat. Ketidakseimbangan antara suplai dan permintaan ini menjadi pemicu utama kenaikan harga global.
2. Nilai Tukar dan Kebijakan Moneter
Fluktuasi rupiah terhadap dolar AS serta ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga The Fed turut berpengaruh pada harga logam mulia di pasar domestik.
3. Sentimen Investor Global
Dalam situasi ekonomi global yang tidak pasti, perak kembali dilirik sebagai aset safe haven. Ketika pasar saham bergejolak, investor cenderung beralih ke logam mulia seperti emas dan perak untuk menjaga stabilitas portofolio mereka.