Namun, tidak semua buruh memilih bergabung di Monas. Sekitar 10 ribu demonstran dari aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) melakukan aksi berbeda. Mereka menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, untuk menyuarakan aspirasi yang dianggap belum diakomodasi pemerintah.
Ketua Umum KASBI, Sunarno, yang memimpin massa Gebrak, menekankan bahwa pihaknya menuntut revisi UU Cipta Kerja agar sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Ia juga mendesak DPR segera membentuk UU Ketenagakerjaan yang lebih pro buruh. “Kami memilih jalur kritis, bukan simbolik,” tegas Sunarno.
Sunarno menambahkan bahwa semula Gebrak berencana menggelar aksi di Patung Kuda, namun urung dilakukan karena mempertimbangkan lokasi yang telah digunakan oleh kelompok buruh lain untuk menyambut Prabowo di Monas. “Kami tak ingin bentrok, maka kami putuskan aksi fokus ke DPR,” jelasnya.
Berbeda dengan massa yang bergembira di Monas, aliansi Gebrak menyampaikan nada-nada protes yang lebih tajam. Mereka menyuarakan kekecewaan terhadap lambannya respons pemerintah terhadap persoalan kesejahteraan buruh, pemutusan hubungan kerja (PHK), serta praktik outsourcing yang dinilai semakin merajalela.
Sementara itu, aparat keamanan dari Satuan Brimob Polda Metro Jaya siaga penuh dalam mengamankan jalannya peringatan May Day. Gelar pasukan dan perlengkapan seperti kendaraan taktis, alat anti huru-hara, serta perlengkapan SAR dikerahkan untuk memastikan aksi berjalan damai dan tertib.
BACA JUGA: Thunderbolts Resmi Tayang di Indonesia, Kisah Antihero Marvel Siap Menggebrak Layar Lebar
Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol Henik Maryanto, mengatakan pihaknya telah mengoordinasikan pengamanan dengan satuan wilayah dan unsur TNI. “Kami siap menjaga keamanan dan keselamatan seluruh peserta aksi,” ujar Henik.