Heboh 200 Kg Rendang Raib di Palembang, Willie Salim Dituding Settingan dan Citra Kota Ikut Tercoreng

“Sudah beberapa hari ini nama Palembang menjadi bahan cibiran di media sosial. Padahal, banyak pihak yang telah berusaha keras mempromosikan kota ini sebagai destinasi kuliner berkelas,” ujarnya.

Banyak yang merasa ada skenario yang sengaja dibuat demi konten. Beberapa influencer bahkan mulai mengumpulkan bukti kejanggalan, seperti durasi memasak yang tidak masuk akal dan kurangnya pengawasan terhadap makanan yang tengah disiapkan.

Tanggapan dan Rencana Laporan ke Polisi

Tidak hanya influencer, salah satu konten kreator Palembang, Achmad Fuadi Irawan atau Adi BGP, juga berencana melaporkan Willie Salim ke Polresta Palembang pada Senin (24/3/2025). Dalam unggahan Instagram-nya, ia mengajak para konten kreator lain untuk ikut serta dalam pelaporan ini.

BACA JUGA: Semarak Ramadhan Bersama Amaroossa ‘Serasa’ di Amaroossa Bandung, Menyajikan All You Can Eat Iftar di Gardenia Restaurant

“Ratusan konten kreator, selebgram, dan aktivis akan melaporkan Willie Salim dan promotor ke Polresta Palembang. Jika ada yang ingin ikut, silakan hubungi saya,” tulisnya.

Sementara itu, influencer Juju Onyols berharap agar Pemerintah Kota Palembang tidak tinggal diam dalam menangani isu ini. Ia menyoroti dampak negatif yang ditimbulkan oleh viralnya video tersebut, termasuk komentar-komentar yang merendahkan warga Palembang di media sosial.

Citra Palembang Tercoreng, Tuntutan Klarifikasi Meningkat

Insiden ini tidak hanya menjadi bahan pembicaraan di media sosial, tetapi juga menimbulkan dampak buruk bagi citra Palembang. Banyak netizen yang mencap warga Palembang sebagai tidak tertib, rakus, bahkan “kampungan” akibat kejadian ini.