IHSG Diramal Rebound Usai Trump Tunda Tarif Impor, Target di Kisaran 6.000

Sentimen Global: Wall Street Menguat Tajam, Komoditas Energi Mengapresiasi

Dari mancanegara, kabar positif datang dari pasar AS. Wall Street mencatat penguatan signifikan setelah Trump mengumumkan penundaan tarif resiprokal terhadap sejumlah negara (kecuali China) selama 90 hari ke depan dengan tarif dasar 10%.

  • NASDAQ melonjak +12,16%, menjadi reli harian tertinggi sejak 2001.

  • S&P 500 menguat +9,5%, merupakan kenaikan tertinggi sejak 2008.

Baca Juga: Tetap Waras Saat Pasar Guncang: Saatnya Investasi Pakai Kepala Dingin

Namun ketegangan dagang dengan China masih berlanjut. Pemerintah China telah menaikkan tarif impor dari AS menjadi 84%, berlaku mulai 10 April. Sebagai balasan, Trump merespons dengan rencana menaikkan tarif ke China hingga 125%.

Di pasar komoditas, harga minyak mentah WTI kontrak Mei 2025 tercatat naik +4,65% ke level US$ 62,35 per barel. Sementara itu, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun juga naik dan sempat menyentuh 4,5%.

Dengan sentimen positif dari kebijakan AS dan potensi penguatan komoditas, pelaku pasar domestik diperkirakan akan kembali masuk ke pasar saham. IHSG pun berpotensi menguji kembali level psikologis 6.000 dalam waktu dekat.