Indonesia Uji Coba Kapal Selam Otonom Buatan Dalam Negeri, Menhan: “Kita Negara ke-4 di Dunia yang Berhasil”

Uji Coba dan Evaluasi Teknologi

Peluncuran KSOT di perairan Surabaya menandai fase uji operasional tahap kedua, yang berfokus pada akurasi navigasi, sistem torpedo, dan kemampuan kontrol jarak jauh. Uji tembak dilakukan dengan simulasi skenario tempur bawah laut menggunakan torpedo berpemandu akustik.

“Kita terus melakukan penyempurnaan agar performa kapal ini semakin optimal dan bisa dioperasikan secara luas oleh TNI Angkatan Laut,” jelas Menhan Sjafrie.

Menurut keterangan PT PAL Indonesia, KSOT dirancang dengan modular design, memungkinkan integrasi berbagai sistem senjata, sensor, dan AI otonom. Kapal ini juga dilengkapi sistem stealth untuk menghindari deteksi sonar musuh serta mampu beroperasi mandiri hingga beberapa hari di bawah laut.

Simbol Kemandirian Industri Pertahanan

Kehadiran KSOT menjadi tonggak penting bagi industri pertahanan Indonesia menuju kemandirian alutsista. Program ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Kemhan untuk membangun ekosistem teknologi militer domestik yang tidak bergantung pada impor.

“Peluncuran ini menunjukkan bahwa industri pertahanan kita sudah mampu menguasai teknologi maritim modern, dari desain hingga sistem senjata,” ujar Direktur Utama PT PAL Indonesia dalam kesempatan yang sama.

Dengan keberhasilan ini, Indonesia kini masuk dalam jajaran kecil negara di dunia yang memiliki kemampuan memproduksi dan mengoperasikan kapal selam otonom bersenjata.

Arah Baru Pertahanan Bawah Laut Indonesia

Kementerian Pertahanan menargetkan KSOT versi produksi massal akan mulai digunakan oleh TNI AL dalam beberapa tahun ke depan, untuk mendukung misi patroli laut dan keamanan wilayah perbatasan.

“Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat postur pertahanan nasional berbasis inovasi dan kemandirian teknologi,” tutup Menhan Sjafrie.