Innalillahi, Acil Bimbo Tutup Usia, Budayawan dan Pentolan Grup Musik Legendaris Indonesia

Selain di dunia musik, Acil juga dikenal sebagai budayawan dan pegiat lingkungan. Ia pernah menjabat Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bandung Spirit sejak tahun 2000, serta aktif dalam berbagai forum kebudayaan. Pandangannya tentang pentingnya menjaga budaya Sunda dan kelestarian lingkungan kerap disampaikan dalam diskusi maupun seminar.

Warisan Pemikiran dan Kepedulian Sosial

Dalam sebuah diskusi di Tasikmalaya pada 2009, Acil menyoroti minimnya rujukan tertulis tentang kebudayaan Sunda. Menurutnya, masyarakat Sunda cenderung mengandalkan budaya lisan, sehingga dokumentasi sejarah dan budaya menjadi terbatas. Ia juga mengkritisi pergeseran nilai sosial masyarakat yang semakin individualistis, berbeda dari sifat asli warga Sunda yang “someah” (ramah) dan menjunjung gotong royong.

Selain budaya, kepeduliannya terhadap lingkungan juga tercermin saat ia menyoroti kerusakan kawasan hutan di Tangkubanparahu, yang masuk wilayah hutan lindung dan Kawasan Bandung Utara (KBU). Acil menegaskan pembangunan di kawasan tersebut harus memperhatikan aspek ekologi dan kearifan lokal.

Baca Juga: Heboh di Medsos! Kampus Unisba dan Unpas di Serang Gas Air Mata

Kehidupan Pribadi

Acil Bimbo menempuh pendidikan hukum di Universitas Padjadjaran, lulus pada 1974, kemudian melanjutkan program kenotariatan di kampus yang sama pada 1994. Ia menikah dengan Ernawati dan dikaruniai empat anak serta sejumlah cucu. Dua cucunya, Hasyakyla Utami dan Adhisty Zara, dikenal sebagai mantan anggota grup idola JKT48.