BeritaBandungRaya.com – Inter Milan kembali membuktikan diri sebagai kekuatan besar di kancah Eropa. Lewat perjuangan panjang dan konsistensi sepanjang musim, tim besutan Simone Inzaghi resmi melangkah ke final Liga Champions 2024/2025 usai menyingkirkan Barcelona dalam duel semifinal yang penuh drama.
Kemenangan 4-3 atas Blaugrana di Giuseppe Meazza, Rabu (7/5) dini hari WIB, menjadi penentu tiket ke final. Dengan agregat 7-6, Inter menanti lawan di partai puncak antara Paris Saint-Germain atau Arsenal.
Stabil Sejak Fase Grup
Perjalanan Nerazzurri di kompetisi elite ini dimulai dengan kokoh. Menghuni grup yang tidak mudah, Lautaro Martinez dan kawan-kawan menunjukkan kedewasaan permainan. Mereka menutup fase grup di peringkat keempat klasemen keseluruhan dengan koleksi 19 poin hasil dari 6 kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan tipis dari Bayer Leverkusen.
Kemenangan atas tim-tim seperti Arsenal, RB Leipzig, hingga Manchester City menunjukkan level permainan Inter yang terus meningkat. Hebatnya, hanya satu gol yang bersarang ke gawang mereka sepanjang babak klasemen – statistik yang mencerminkan solidnya lini pertahanan Nerazzurri.
BACA JUGA: Drama 7 Gol dan Perpanjangan Waktu: Inter Milan Singkirkan Barcelona, Melaju ke Final Liga Champions
Lewati Tantangan Berat di Fase Gugur
Langkah Inter tidak menjadi lebih mudah saat memasuki fase gugur. Di babak 16 besar, mereka menghadapi Feyenoord. Namun, kualitas Inter terlihat jelas dengan kemenangan agregat 4-1 atas wakil Belanda itu.
Di perempat final, tantangan datang dari raksasa Bundesliga, Bayern Munich. Laga berlangsung sengit. Inter tampil tenang di Allianz Arena dan membawa pulang kemenangan 2-1, sebelum mengamankan hasil imbang 2-2 di kandang untuk memastikan kelolosan lewat keunggulan gol tandang.
Semifinal menjadi ujian terbesar. Menghadapi Barcelona, Inter sempat berada di ujung tanduk setelah Blaugrana membalikkan keadaan di leg kedua. Namun mental juara ditunjukkan Nerazzurri dengan gol penyeimbang Francesco Acerbi di injury time dan penyelesaian dramatis Davide Frattesi di babak perpanjangan waktu.