BeritaBandungRaya.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat tonggak sejarah baru dalam dunia investasi Tanah Air. Per 29 April 2025, jumlah investor pasar modal Indonesia telah menembus angka 16,2 juta Single Investor Identification (SID). Angka ini naik signifikan dari 16 juta SID pada 22 April 2025, atau bertambah sekitar 1,3 juta investor hanya dalam empat bulan pertama tahun ini.
Yang menarik, lebih dari 79% investor berasal dari kalangan usia di bawah 40 tahun, mencerminkan kuatnya partisipasi generasi muda dalam aktivitas investasi pasar modal.
Baca Juga: Cara Aman Investasi Emas di Tengah Lonjakan Harga: Jangan Panik, Pahami Dulu Strateginya
Strategi Digitalisasi dan Sinergi Jadi Kunci
Lonjakan ini tak lepas dari strategi BEI yang mengandalkan pendekatan digital, edukatif, dan kolaboratif. Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menegaskan bahwa keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja sama erat antara BEI, Self-Regulatory Organization (SRO), OJK, perusahaan efek, lembaga pendidikan, Galeri Investasi (GI), hingga para Duta Pasar Modal.
“Kolaborasi kami bersama lebih dari 6.000 Duta Pasar Modal dan hampir 1.000 Galeri Investasi menjadi jembatan penting antara dunia akademis dan pasar modal,” ujar Jeffrey.
Selain itu, aplikasi IDX Mobile yang kini telah diunduh lebih dari 285 ribu pengguna, menjadi media penting untuk mengakses data pasar, materi edukasi, dan analisis terkini yang bisa dijangkau kapan saja dan di mana saja.
Baca Juga: Harga Emas Turun 29 April 2025, Waktunya Beli untuk Investasi Jangka Panjang!
Edukasi Masif Lewat Ribuan Kegiatan
Sejak awal tahun 2025, BEI telah menggelar lebih dari 3.900 kegiatan edukasi yang mencakup Sekolah Pasar Modal (SPM) level 1 hingga 3, seminar, workshop, kunjungan ke kantor BEI, pelatihan daring, dan konten digital di media sosial.
Puncaknya, BEI kembali menggulirkan agenda tahunan Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025, termasuk rangkaian pra-acara bertajuk Road to CMSE 2025 yang sudah dimulai sejak Maret.