Iran Kecam Keputusan AS Hidupkan Kembali Uji Coba Nuklir: “Langkah Regresif dan Berbahaya”

BeritaBandungRaya.com – Pemerintah Iran mengecam rencana Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir, menyebutnya sebagai tindakan regresif dan ancaman bagi stabilitas global. Langkah ini memicu reaksi keras dari berbagai negara, termasuk China dan Rusia.

BACA JUGA : Bahrain Siap Gelar “Bahrain Holidays 2025”: Perayaan Nasional dengan Konsep “Menjalani Setiap Momen”

Teheran, 31 Oktober 2025 — Pemerintah Iran mengeluarkan kritik keras terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menginstruksikan dimulainya kembali uji coba senjata nuklir setelah lebih dari tiga dekade dihentikan.
Langkah ini disebut sebagai “tindakan regresif dan tidak bertanggung jawab” yang berpotensi mengguncang keseimbangan keamanan internasional.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam pernyataannya menilai kebijakan baru Washington itu menunjukkan sikap hipokrit dan berbahaya.

“Seorang bully bersenjata nuklir melanjutkan uji coba senjata atom. Bully yang sama menuduh program nuklir Iran sebagai ancaman, padahal program kami selalu bersifat damai,” tulis Araghchi dalam unggahan media sosialnya yang dikutip AFP.

Ia menegaskan bahwa keputusan AS ini bukan hanya langkah mundur dalam diplomasi global, tetapi juga ancaman nyata terhadap upaya dunia menjaga perjanjian pelucutan senjata nuklir.

“Pengumuman AS tentang dimulainya kembali uji coba nuklir merupakan tindakan yang regresif dan tidak bertanggung jawab, serta ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan internasional,” tambahnya.