“Puasa Arafah, aku berharap kepada Allah akan menghapus dosa tahun lalu dan tahun yang akan datang.” (HR. Muslim)
Selain itu, puasa Dzulhijjah juga membawa nilai spiritual yang tinggi karena bertepatan dengan puncak ibadah haji seperti wukuf di Arafah dan rangkaian manasik lainnya.
BACA JUGA: Khutbah Idul Adha 2025: Ibadah Kurban, Spirit Empati dan Kepedulian Sosial
Lafal Niat Puasa
Niat puasa Dzulhijjah hendaknya diucapkan sejak malam hari, namun jika lupa, boleh dilafalkan di pagi hari sebelum waktu zuhur.
Niat Puasa 1–7 Dzulhijjah:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
“Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’ala.”
Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah):
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
“Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta’ala.”
Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah):
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
“Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’ala.”
Bulan Dzulhijjah tidak hanya menjadi waktu penting bagi jemaah haji, tetapi juga merupakan momen yang sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia untuk memperbanyak amal ibadah, terutama lewat puasa sunah. Jadi, mari manfaatkan hari-hari istimewa ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.***
