BeritaBandungRaya.com — Rumah mode mewah asal Prancis, Balenciaga, kembali menjadi sorotan dunia fashion. Setelah sebelumnya menghebohkan publik dengan tas berbahan bungkus keripik dan gelang dari lakban, kini Balenciaga memicu kontroversi baru lewat rilis “Destroyed Jacket” — jaket lusuh dan robek yang dijual seharga US$950 atau sekitar Rp16 juta.
Meski tampak seperti pakaian bekas korban bencana, jaket ini justru ludes terjual hanya dalam waktu 24 jam setelah dirilis secara global. Fakta itu membuat publik heran sekaligus geli melihat bagaimana “kemewahan” kini didefinisikan.
Kemewahan dalam Kekacauan
Balenciaga menggambarkan koleksi “Destroyed Jacket” sebagai bagian dari filosofi barunya, yaitu “kemewahan dalam kekacauan”. Jaket tersebut didesain dengan robekan besar di berbagai bagian, warna yang pudar, dan tampilan lusuh yang terkesan usang.
“Desain ini adalah bentuk seni yang menantang konsep estetika tradisional,” ujar seorang pengamat mode yang dikutip Times of India. “Mereka tidak hanya menjual pakaian, tapi juga percakapan sosial.”
Namun, tidak semua orang setuju. Bagi sebagian besar warganet, desain ini dianggap terlalu ekstrem dan bahkan mengeksploitasi simbol kemiskinan untuk keuntungan bisnis.
Netizen: “Kapitalisme Level Dewa”
Tagar #BalenciagaDestroyedJacket sempat menjadi trending di media sosial. Banyak pengguna X (Twitter) yang menertawakan konsep tersebut.
