Jawa Barat Jadi Penentu Turunnya Angka Stunting Nasional, Mendukbangga: Kerja Keras PKB Patut Diapresiasi

Wihaji menjelaskan, prevalensi stunting secara nasional mengalami penurunan dari 21,5 pada 2023 menjadi 19,8 persen pada 2024. Adapun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024-2029 telah mematok target prevalensi stunting nasional sebesar 14 persen pada 2029 mendatang. Capaian 2024 sebesar 19,8 persen masih di bawah target nasional sebesar 18 persen. Karena itu, Wihaji mengapresiasi keberhasilan Jawa Barat menurunkan prevalensi stunting dari 21,7 persen menjadi 15,9 persen. Penurunan ini berdampak besar pada penurunan prevalensi stunting secara nasional.

BACA JUGA: GoPay Hadirkan Solusi Finansial Lengkap Lewat Satu Aplikasi, Ini Fitur-Fiturnya!

Untuk mempercepat penurunan stunting tersebut, Wihaji memerintahkan para penyuluh keluarga berencana (PKB) untuk berkoordinasi dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di kabupaten dan kota masing-masing. Hal ini penting untuk memastikan bahwa seluruh ibu hamil, ibu menyusui, dan anak di bawah lima tahun (Balita) non-pendidikan anak usia dini (PAUD) bisa mendapatkan makanan bergizi gatis (MBG) melalui SPPG setempat.

Wihaji menyatakan, Kemendukbangga telah mendatangani perjanjian kerjasama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyalurkan MBG bagi kluster ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD. Dalam hal ini, SPPG bertugas menyediakan makanannya, sementara Kemendukbangga mendistribusikannya kepada sasaran khusus tersebut. Adalah para PKB dan tim pendamping keluarga (TPK) yang kemudian bertugas mengirimkan kepada penerima.