“Kita sudah kerja sama dengan BGN bahwa semua, saya ulangi, semua ibu hamil, ibu menyusui dan balita non-PAUD wajib diberi MBG, makan bergizi gratis. Itu perintah Presiden dan kita akan laksanakan. Bapaki/bu sekalian nanti yang bertugas mendistribusikan bersama TPK. Kenapa mesti didistribusikan? Tidak mungkin setiap hari ibu hamil kita kumpulkan. Tidak mungkin tiap hari ibu menyusui kita kumpulkan. Tidak mungkin balita balita tiap hari kita kumpulkan. Karena itu, harus diantarkan secara langsug,” tandas Wihaji.
“Pertanyaannya, Pak ada enggak pengganti transportasinya? Saya memahami suasana kebatinan itu, insyaallah. Saya sudah setuju Pak Prof Dadan sebagai Kepala BGN setuju untuk pembiayaan pengganti bensin untuk mendistribusikan. Nanti ada penggantinya,” sambung Wihaji disambut tepuk tangan peserta.
BACA JUGA: DP3AKB Jawa Barat Gencarkan Sekolah Pranikah untuk Tekan Angka Perceraian dan Masalah Keluarga
Di bagian lain, Wihaji kembali mengajak para PKB dan aparatur sipil negara (ASN) Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jawa Barat untuk fokus pada pencapaian lima program prioritas yang menjadi quick wins Kemendukbangga. Salah satunya terkait Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) untuk merespons tingginya angka fatherless di Indonesia.
“Hampir 20,9 persen anak-anak kita mengalami fatherless, kehilangan ayah. Ayah punya tapi tidak punya. Ada tapi tidak ada. Ini akan saya sering ulang-ulang. Peran ayah sangat penting karena kini kita kehadiran anggota keluarga baru yang sangat mempengaruhi otak kita. Siapa keluarga baru kita? Handphone,” ujar Wihaji.
Retreat dan Jambore Bangga Kencana
Di bagian lain, Wihaji mengaku sangat terkesan dengan sambutan ribuan peserta Retreat dan Jambore Bangga Kencana Jawa Barat 2025. Ribuan peserta yang terdiri atas PKB dan ASN Kemendukbangga Jabar membawa semangat baru dalam upaya pencapaian program Bangga Kencana. Bagi Wihaji, para PKB merupakan ujung tombak program Bangga Kencana yang setiap hari bersentuhan dengan masyarakat di tingkat akar rumput.