Kabupaten Garut Jadi Role Model, Kemendukbangga Tekankan Pentingnya Integrasi PJPK dalam RPJMD

BeritaBandungRaya.com — Komitmen Pemerintah Kabupaten Garut dalam menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah kembali mendapat sorotan positif. Dalam Pertemuan Regional II Internalisasi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) 2025–2029 yang digelar di Yogyakarta, Rabu (11/6/2025), Garut dinyatakan sebagai satu-satunya kabupaten di Jawa Barat yang telah mengakomodasi seluruh indikator PJPK dalam RPJMD dan Rencana Strategis (Renstra). Capaian ini menempatkan Garut sebagai percontohan dalam pelaksanaan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) di level daerah.

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyampaikan apresiasi terhadap langkah strategis Garut. Hal ini sejalan dengan upaya nasional untuk memastikan pembangunan kependudukan berjalan sistematis dan menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia.

“Garut berhasil mengakomodasi 30 indikator PJPK secara lengkap. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menempatkan isu kependudukan sebagai bagian penting dari perencanaan pembangunan,” ujar Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi.

Dadi juga menambahkan, capaian tersebut menjadi acuan penting bagi daerah lainnya. Terlebih, RPJMD provinsi dan kabupaten/kota periode 2025–2029 saat ini tengah dalam tahap finalisasi. Menurutnya, internalisasi PJPK ke dalam dokumen tersebut akan menjadi pijakan awal menuju pembangunan kependudukan yang berkelanjutan.

BACA JUGA: Ayah Farel Prayoga Ditangkap Polisi karena Judi Online, Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara

Sementara itu, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Kemendukbangga, Bonivasius Prasetya Ichtiarto, memaparkan bahwa belum semua daerah menunjukkan kinerja sebaik Garut. Kabupaten Sumedang misalnya, telah mencatat kemajuan dengan 28 indikator PJPK dalam RPJMD dan 23 indikator di Renstra. Namun, sebagian besar daerah lain masih tertinggal, bahkan ada yang hanya mencantumkan satu indikator dalam RPJMD mereka.