BeritaBandungRaya.com – Peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Rabu malam (2/7/2025) mengguncang jalur penyeberangan utama Jawa–Bali. Hingga Kamis (3/7/2025), total 22 penumpang berhasil ditemukan, dengan 16 orang selamat dan enam lainnya meninggal dunia. Proses pencarian terus dilanjutkan untuk mengevakuasi puluhan penumpang lainnya yang masih belum diketahui nasibnya.
Tim SAR gabungan dari Basarnas, kepolisian, dan nelayan setempat menyisir wilayah perairan dari Banyuwangi hingga Jembrana. Di tengah upaya penyelamatan yang dramatis, Presiden Prabowo Subianto, meski tengah melaksanakan ibadah umrah di Arab Saudi, memerintahkan penanganan darurat untuk memastikan keselamatan para korban.
KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa puluhan penumpang dan kendaraan diduga tenggelam akibat kebocoran di ruang mesin. Insiden ini menyoroti kembali aspek keselamatan transportasi laut di jalur sibuk Selat Bali, salah satu jalur penyeberangan terpadat di Indonesia.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Rama Samtama Putra menyebut 18 penumpang ditemukan di sekitar pesisir selatan Bali. Meski demikian, Rama belum merinci bagaimana korban ditemukan atau apakah mereka menggunakan sekoci atau pelampung. “Identifikasi masih berjalan, nanti akan diperbarui,” tambahnya.
Selain penemuan itu, nelayan di Jembrana, Bali, juga berhasil menemukan 17 penumpang di sekitar Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Kepala Dusun Pabuahan, Kanzan, menyebut empat dari penumpang itu meninggal dunia, satu dalam kondisi kritis, sementara sisanya selamat.