Kebakaran Wang Fuk Court Tewaskan 13 Warga, Hong Kong Soroti Ulang Keamanan Hunian Publik

BeritaBandungRaya.com – Kebakaran hebat melanda kompleks apartemen Wang Fuk Court di kawasan Tai Po, Hong Kong, Rabu (26/11/2025) malam waktu setempat. Hingga laporan terbaru, 13 penghuni dipastikan meninggal, sementara 15 lainnya luka-luka akibat api yang menjalar cepat ke deretan menara hunian bertingkat tinggi.

Insiden ini disebut sebagai salah satu kebakaran paling mematikan di Hong Kong dalam tiga dekade terakhir.

BACA JUGA: Australian Alumni Awards 2025: Australia Apresiasi Kontribusi 200.000 Alumni Indonesia

Tujuh Menara Masih Terbakar, Pemadaman Terkendala Suhu Ekstrem

Saat operasi penyelamatan berlangsung, tujuh dari delapan menara di kompleks hunian publik itu masih terbakar. Petugas pemadam menghadapi suhu ekstrem di dalam gedung yang menyulitkan akses menuju lantai-lantai atas.

Seorang pejabat pemadam kebakaran menjelaskan bahwa tim masih dapat menjalin komunikasi dengan sejumlah penghuni yang terjebak. Mereka diminta menutup celah pintu dan jendela menggunakan lakban atau tisu basah untuk mengurangi masuknya asap.

4.000 Warga Terdampak, Banyak Lansia Tak Sempat Menyelamatkan Diri

Wang Fuk Court diketahui menampung hampir 4.000 warga, dan sekitar 36 persen merupakan penghuni lanjut usia. Banyak dari mereka dievakuasi dalam kondisi panik tanpa mengetahui kapan bisa kembali ke rumah.

Beberapa warga juga mempertanyakan sistem keselamatan bangunan setelah mengaku tidak mendengar alarm kebakaran.

“Tidak ada alarm berbunyi yang menandakan kebakaran di unit kami,” ujar seorang penghuni lansia kepada media lokal.

Perancah Bambu Jatuh dari Ketinggian, Timbulkan Ancaman Tambahan

Kepanikan semakin membesar ketika perancah bambu—material umum dalam konstruksi Hong Kong—yang melapisi sisi gedung mulai terbakar dan terkelupas. Tiang-tiang bambu jatuh dari ketinggian 10–20 lantai, memicu percikan api tambahan dan membahayakan area di bawahnya.

Warga sekitar hanya bisa menyaksikan dengan ngeri ketika asap hitam pekat menyelimuti langit sementara puing-puing berjatuhan dari gedung yang dilalap api.