Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jabar Apresiasi KDM Patok Target Stunting Jadi 4 Persen, Optimistis Tercapai

Optimisme Dadi tidak lepas dari histori prevalensi stunting Jawa Barat yang menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Pada SSGI 2021 lalu, prevalensi stunting Jawa Barat masih berkutat pada angka 24,5 persen. Setahun kemudian angkanya turun menjadi 20,2 persen. Sempat naik pada 2023 menjadi 21,7 persen, kini melompat jadi 15,9 persen.

“Trennya positif. Dibanding 2021 lalu sebesar 24,5 persen, berarti dalam empat tahun prevalensi stunting Jawa Barat mengalami penurunan sebesar 8,6 persen. Kalau kemudian Pak Gubernur menargetkan penurunan 11,9 persen dalam lima tahun, itu angka yang rasional. Kita harus optimistis,” tegas Dadi.

Secara keseluruhan, prevalensi kabupaten dan kota mengalami penurunan. Namun demikian, terdapat enam kabupaten dan kota mengalami kenaikan. Terdapat dua kabupaten dan kota mengalami kenaikan lebih dari 5 persen, yakni Kota Bandung sebesar 6,5 persen dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) sebesar 5,7 persen.

“Cukup menjadi kejutan adalah Kota Bandung yang mengalami kenaikan sebesar 6,5 persen, dari 16,3 persen menjadi 22,8 persen. Hal serupa terjadi di KBB, naik 5,7 persen dari 25,1 persen menjadi 30,8 persen,” jelas Dadi.

BACA JUGA: GJLS: Ibuku Ibu-Ibu, Aksi Konyol Trio Absurd Siap Menggebrak Bioskop Mulai 12 Juni 2025

Sebaliknya, sejumlah daerah mengalami penurunan drastis. Terlebih Kabupaten Garut yang mampu menurunkan prevalensi 9,9 persen, dari 24,1 persen 14,2 persen. Penurunan ekstrem juga terjadi untuk Kabupaten Purwakarta, dari 24 persen menjadi 14,5 persen.***