Lebih jauh Siska menjelaskan, Gubernur Jawa Barat sudah mengeluarkan surat edaran berisi sembilan langkah pembangunan pendidikan Jawa Barat menuju terwujudnya Gapura Panca Waluya. Pada poin ketujuh dijelaskan bahwa untuk meningkatkan disiplin, serta rasa bangga sebagai warga negara yang mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia, setiap peserta didik harus memahami wawasan kebangsaan, dengan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler.
Sebut saja misalnya ekstrakurikuler Pramuka, Paskibra, Palang Merah Remaja, dan kegiatan lainnya yang memiliki implikasi positif pada pembentukan karakter kebangsaan peserta didik. Poin ini memiliki irisan kuat dengan program pertama dan kedua PKK, penghayatan dan pengamalan Pancasila dan gotong royong.
“Paaredi sendiri adalah program yang fokus pada bagaimana orang tua mengasuh anak dan remaja di era digital, yaitu era di mana teknologi digital sangat berkembang dan berperan besar dalam kehidupan sehari-hari. Program ini bertujuan untuk membantu orang tua dalam mendidik, membimbing, dan melindungi anak serta remaja dari dampak negatif teknologi digital, serta membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memanfaatkan teknologi digital secara bijak,” terang Siska.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Cirebon Noviyanti Edo menyampaikan komitmennya mendukung penuh visi pemerintah daerah. Ia mengatakan, TP PKK bertekad mewujudkan Kota Cirebon yang Sejahtera, Tertata, Aspiratif, Aman, dan Berkelanjutan atau “Setara Berkelanjutan”, melalui pelaksanaan 10 Program Pokok PKK.
Ia menjelaskan bahwa program-program tersebut fokus pada penguatan ketahanan keluarga, peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak, ketahanan pangan rumah tangga, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang inklusif.