BeritaBandungRaya.com – Fenomena langit kembali mencuri perhatian dunia ilmiah. Komet antarbintang 3I/ATLAS, yang melintas dekat Matahari pada akhir Oktober 2025, menunjukkan aktivitas aneh dan belum pernah terjadi sebelumnya. Komet ini tampak bersinar sangat terang dan memuntahkan gas serta debu dalam jumlah besar, jauh melebihi komet biasa.
BACA JUGA : Komet Antarbintang 3I/ATLAS: Tamu Langit dari Luar Tata Surya yang Melintas Dekat Mars
Dua astronom asal Inggris, Michael Buechner dan Frank Niebling, berhasil mengabadikan momen langka itu. Dalam hasil citranya, terlihat ekor balik raksasa sepanjang hampir tiga juta kilometer, disertai semburan material yang mengarah langsung ke Matahari. Berdasarkan analisis awal, komet ini diperkirakan kehilangan material hingga dua juta kilogram setiap detik, jumlah yang dianggap ekstrem bahkan untuk ukuran komet aktif.
Ilmuwan Harvard Duga 3I/ATLAS Mengalami Ledakan atau… Bukan Komet Sama Sekali?
Astrofisikawan dari Harvard University, Avi Loeb, mengaku telah memantau pergerakan 3I/ATLAS sejak awal penemuannya. Ia menilai fenomena pelepasan material sebesar itu tidak bisa dijelaskan hanya oleh paparan sinar Matahari.
“Untuk bisa menghasilkan penguapan sebesar itu, permukaan komet harus 16 kali lebih luas dari perkiraan semula. Kemungkinan besar, 3I/ATLAS telah meledak dan terpecah menjadi sekitar 16 fragmen,” jelas Loeb.
Namun, Loeb juga tidak menutup kemungkinan lain. Ia berpendapat bahwa objek tersebut bisa saja bukan komet alami, melainkan teknologi buatan dari peradaban asing yang belum dipahami manusia. Pandangan ini sejalan dengan teori Loeb sebelumnya, yang menyebut bahwa beberapa benda antarbintang mungkin adalah hasil rekayasa teknologi luar angkasa, bukan bongkahan es yang menguap.












