Komet Antarbintang 3I/ATLAS Tunjukkan Aktivitas Aneh saat Melintasi Matahari, Bikin Ilmuwan Bingung

Pandangan Ilmuwan Lain: “3I/ATLAS Masih Komet Biasa”

Tidak semua ilmuwan sepakat dengan teori Loeb. Qicheng Zhang dari Observatorium Lowell, Amerika Serikat, menilai bahwa sejauh ini tidak ada bukti visual yang menunjukkan kehancuran atau pecahnya inti komet.

“Semua gambar menunjukkan kondisi komet yang stabil. Tidak ada indikasi bahwa intinya hancur atau terpecah,” ujar Zhang dalam wawancara dengan Live Science.

Sementara itu, observasi dari teleskop radio MeerKAT di Afrika Selatan menemukan garis serapan radikal hidroksil (OH) — hasil dari pemecahan molekul air oleh sinar Matahari. Temuan ini menegaskan bahwa sebagian material yang terlepas dari 3I/ATLAS adalah air, salah satu komponen penting bagi pembentukan kehidupan.

Bagi ilmuwan seperti Dennis Bodewits dari Auburn University, hal ini memperkuat dugaan bahwa komet antarbintang membawa unsur kimia yang menjadi cikal bakal kehidupan di planet lain.

BACA JUGA : Elon Musk Usulkan Konstelasi Satelit untuk Kurangi Panas Matahari, Picu Perdebatan Soal Geoengineering

Teka-Teki Besar di Dunia Astronomi

Hingga kini, 3I/ATLAS masih menjadi misteri bagi para astronom. Aktivitas ekstremnya sulit dijelaskan dengan model perilaku komet biasa. Sementara sebagian ilmuwan berpendapat bahwa fenomena ini menandai fase akhir dari komet yang terfragmentasi, yang lain menilai bahwa 3I/ATLAS bisa membuka wawasan baru tentang asal-usul benda antarbintang — bahkan mungkin tentang keberadaan teknologi alien.

Yang pasti, 3I/ATLAS menjadi salah satu objek langit paling menarik tahun ini, menambah daftar panjang fenomena antarbintang setelah ‘Oumuamua dan Borisov. Bagi komunitas astronomi, setiap lintasan seperti ini bukan hanya tontonan luar angkasa, melainkan puzzle ilmiah yang bisa mengubah cara manusia memandang alam semesta.***