Pemkot Bandung Ajukan Proposal Resmi
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan bahwa Pemkot telah mengajukan proposal resmi “Twin Airport Activation” kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Komisi V DPR RI.
“Prinsipnya, Bandara Kertajati harus tetap optimal, tapi Bandara Husein juga harus bisa beroperasi kembali untuk mendukung pariwisata dan ekonomi Bandung,” ujar Farhan.
Ia menjelaskan, kebijakan nasional saat ini menempatkan Bandara Husein sebagai bandara sekunder, yang baru dapat diaktifkan kembali secara penuh jika bandara utama—dalam hal ini Kertajati—telah beroperasi maksimal.
Namun, Farhan menilai Bandung memiliki karakteristik berbeda dibandingkan wilayah lain.
“Kalau Jogja, Solo, dan Semarang bisa beroperasi dengan tiga bandara aktif sekaligus, kenapa Bandung tidak bisa? Potensi ekonomi, bisnis, budaya, dan pariwisata kita juga besar,” tegasnya.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Sejumlah pihak telah menunjukkan dukungannya terhadap inisiatif ini. PT Dirgantara Indonesia (PTDI) disebut siap mengembangkan lini produksi drone di BIJB, sementara TNI AU berencana memindahkan sebagian skuadron logistik dari Halim dan Husein ke Kertajati.
Farhan menjelaskan, langkah-langkah konkret sudah mulai disiapkan, termasuk penyusunan Masterplan gabungan BIJB–Husein dalam waktu 12 bulan ke depan, disusul penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antarinstansi, groundbreaking hangar MRO, serta renovasi terminal internasional Bandara Husein.
“Begitu semua aktif, Husein bisa berfungsi kembali sebagai bandara internasional khusus penumpang dan wisata, sementara Kertajati fokus pada penerbangan jarak jauh dan logistik,” jelasnya.

 
 
																						








