BeritaBandungRaya.com – Lautan nostalgia menyelimuti Eldorado Bandung saat konser “The Journey Continues by Aloka” digelar pada Minggu sore. Ribuan penonton larut dalam euforia, seolah diajak kembali ke masa-masa keemasan Peterpan di awal 2000-an.
Tanggal 19 Oktober bukan sekadar kebetulan. Tepat 17 tahun lalu, di tanggal yang sama, Peterpan menggelar konser terakhir sebelum berganti nama. Kini, di tempat dan tanggal serupa, sejarah itu seakan diulang dalam kemasan yang lebih megah dan emosional.
“Kami ingin mengembalikan masa-masa kejayaan konser Peterpan, di mana tanggal ini pula mereka menggelar konser terakhir. Kini, 17 tahun berselang, momen itu kami hidupkan kembali lewat ‘The Journey Continues by Aloka’,” ujar Budi Aloka, CEO & Founder Aloka.
BACA JUGA: Universitas Hasanuddin dan Halu Oleo Masuk 15 Besar Nasional Versi THE WUR 2026
Konser dengan Kenyamanan sebagai Prioritas
Berbeda dari konser pada umumnya, acara ini dimulai sejak pukul 16.00 WIB. Jadwal sore dipilih agar penonton dapat menikmati pertunjukan dengan nyaman dan tanpa terburu waktu.
“Kami ingin penonton pulang dengan perasaan puas, bukan lelah. Cuaca sore lebih bersahabat, dan bagi yang datang dari luar kota, masih banyak transportasi yang bisa diakses setelah konser,” jelas Budi.
Selain sisi hiburan, Aloka juga menyiapkan tata panggung, pencahayaan, dan sistem keamanan yang matang untuk memastikan pengalaman menonton tetap aman dan menyenangkan.
Deretan Penampil yang Hadirkan Euforia Lintas Generasi
Konser dibuka oleh Marcello Tahitoe (Ello) dengan lagu legendaris Taman Langit. Suara khas dan gaya panggung Ello langsung membuat penonton bergemuruh, terlebih saat ia menguncir rambut—momen yang memancing sorakan nostalgia dari ribuan penggemar.
Panggung kemudian diambil alih oleh Alexandra Teh, penyanyi muda yang membawakan Satu Hati dengan penghayatan penuh. Alex mengaku butuh latihan intens agar dapat menyalurkan emosi mendalam di lagu yang begitu identik dengan Peterpan itu.
Selanjutnya, Tiara Andini membuat suasana kian magis lewat Jauh Mimpiku. Ribuan flashlight ponsel menyala, menciptakan lautan cahaya di tengah lagu yang lembut namun menggugah perasaan.
Sementara Fiersa Besari, musisi asal Bandung yang dikenal dengan lirik puitisnya, tampil dengan penuh penghayatan lewat Ku Katakan Dengan Indah dan Mimpi yang Sempurna. Ia menyebut kesempatan tampil di konser ini sebagai bentuk penghormatan kepada band yang mengisi masa remajanya.
Puncak euforia terjadi saat Tantri Kotak muncul mengejutkan penonton dengan lagu Di Belakangku. Suaranya yang penuh tenaga membuat suasana semakin bergelora dan menjadi salah satu penampilan paling eksplosif malam itu.