BeritaBandungRaya.com – Acara Dangdut Academy 7 (DA7) kembali menjadi sorotan nasional setelah sebuah potongan video dari siaran langsung Indosiar beredar luas di media sosial. Bukan karena performa peserta atau rivalitas kompetisi, melainkan aksi spontan seorang bintang tamu yang dinilai memicu kontroversi.
Cuplikan yang viral menampilkan Boger Bojinov, kreator TikTok yang sering tampil energik di berbagai panggung hiburan. Dalam video tersebut, Boger naik ke panggung DA7 dan menari dengan gaya goyang ngebor. Gerakan itu awalnya dianggap sebatas hiburan biasa, namun publik justru terpaku pada musik pengiring yang diputar.
BACA JUGA: 15 Rekomendasi Drama China Singkat Terbaik: Tuntas Dalam 1–2 Hari, Cerita Padat dan Bikin Nagih
Nada musik tersebut dinilai mirip dengan lantunan “Lailahaillallah”, salah satu kalimat tauhid yang sangat sakral dalam Islam. Padanan musik bernuansa religi dengan tarian bebas membuat banyak warganet merasa tidak nyaman. Kritik pun mengalir deras di TikTok, X, hingga Instagram. Sebagian menyebut insiden itu sebagai bentuk ketidakhati-hatian, sebagian lain menilai ada unsur yang dianggap melecehkan.
Situasi tersebut cepat disadari oleh tim produksi. Dalam video yang beredar, Gilang Dirga terdengar meminta band untuk menghentikan musik dan menggantinya dengan lagu lain. Gestur cepat itu dipandang sebagai upaya meredakan potensi kesalahpahaman di tengah siaran langsung.
Indosiar Minta Maaf, Sebut Ada Kesalahan Teknis
Seiring meningkatnya reaksi publik, Indosiar merilis pernyataan resmi. Mereka menegaskan bahwa insiden tersebut terjadi karena kesalahan koordinasi internal, bukan tindakan disengaja atau bermuatan provokatif.
Musik yang terputar seharusnya hanya bagian kecil dari segmen pembuka. Namun karena gangguan teknis, bagian yang tidak relevan justru ikut masuk ke dalam siaran. Indosiar menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pemirsa dan menegaskan bahwa mereka tidak berniat menyinggung unsur keagamaan dalam bentuk apa pun.
Kendati begitu, respons warganet tetap terbelah. Sebagian memahami kejadian itu sebagai human error di tengah siaran langsung, namun sebagian lain menilai kesalahan seperti ini seharusnya tidak terjadi dalam program besar berskala nasional.










