BeritaBandungRaya.com — Jumlah korban meninggal dunia akibat ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kembali bertambah. Berdasarkan data Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) hingga Senin malam (6/10/2025), total korban jiwa mencapai 66 orang, termasuk tujuh potongan tubuh (body part) yang juga teridentifikasi sebagai korban.
Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menyampaikan bahwa korban terbaru ditemukan di dua titik utama pencarian, yakni sektor A2 (area wudu) dan sektor A3 (bagian belakang bangunan).
“Sejak dini hari hingga malam, tim berhasil mengevakuasi 13 korban dan dua potongan tubuh dari dua sektor tersebut,” ujar Yudhi dalam keterangan resminya.
Proses evakuasi masih terus dilakukan secara hati-hati karena reruntuhan bangunan empat lantai itu terhubung dengan struktur lama di sisi pondok. Basarnas melibatkan alat berat untuk mempercepat proses pembersihan puing dan pencarian korban tambahan.
Korban Selamat dan Proses Identifikasi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total 167 orang terdampak dalam peristiwa tragis yang terjadi pada 29 September lalu, ketika musala ambruk saat proses pengecoran lantai tiga bertepatan dengan pelaksanaan Salat Asar berjemaah.
Dari jumlah tersebut, 104 orang berhasil selamat, sementara 99 orang masih menjalani perawatan medis. Dua santri masih dinyatakan hilang. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa 17 jenazah telah berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.