Terintegrasi dengan Rencana Pengembangan Bandara Kertajati
Kerja sama antara Kemenhub dan Pemprov Jabar juga mencakup optimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka.
Menurut Dudy, salah satu strategi yang disiapkan adalah memperkuat layanan penerbangan haji dan umrah, guna meningkatkan pemanfaatan bandara sekaligus menarik lebih banyak maskapai dan operator perjalanan.
“Upaya menghidupkan kembali Kertajati membutuhkan dukungan pembiayaan dan perencanaan terintegrasi. Penerbangan ibadah akan menjadi salah satu titik tolaknya,” tambahnya.
Pemprov Jabar Dorong Integrasi Transportasi dan Logistik
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan dukungannya terhadap proyek elektrifikasi Padalarang–Cicalengka dan sejumlah reaktivasi jalur kereta nonaktif di Jawa Barat.
“Yang sudah disepakati oleh BUMN, Kementerian Perhubungan, dan PT KAI adalah elektrifikasi Padalarang–Cicalengka,” kata Dedi.
Ia juga mengusulkan penyediaan gerbong khusus untuk angkutan hasil pertanian, yang akan disubsidi Pemprov Jabar agar dapat membantu distribusi produk pertanian dari daerah ke pusat-pusat pasar di Jawa Barat dan Jakarta.
Selain itu, pemerintah daerah berencana melanjutkan reaktivasi jalur lama Cianjur–Sukabumi–Bogor secara bertahap untuk memperkuat konektivitas antarwilayah serta menekan biaya logistik.
BACA JUGA: YouTube Error Pagi Ini, Ribuan Pengguna Keluhkan Tak Bisa Putar Video
Konektivitas Bandung Raya Menuju Era Transportasi Modern
Dengan terealisasinya proyek elektrifikasi ini, Bandung Raya akan memasuki era baru transportasi massal yang lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan. Jalur KRL Padalarang–Cicalengka juga akan menjadi tulang punggung mobilitas harian masyarakat, menghubungkan kawasan industri, pemukiman, hingga pusat pendidikan dan wisata di Jawa Barat.
Jika sesuai jadwal, uji coba operasional dapat dimulai pada akhir 2026, sebelum resmi beroperasi penuh pada tahun 2027.***
