“Kira-kira begini, Pak Presiden memerintahkan kepada saya selaku pembantu Presiden, ‘Pak Wihaji, jangan banyak diskusi, jangan banyak lokakarya, jangan banyak seminar. Terjun ke lapangan, terjun ke lini lapangan, selesaikan masalah dan cek apakah program-program jalan atau tidak. Kalau enggak jalan, kenapa? Kalau sudah jalan, terus dikawal. Kira-kira begitu,” ujar Wihaji.
Wihaji menjelaskan, sampai saat ini 2,6 persen dari 9,1 juta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD yang menjadi sasaran MBG sudah mendapatkan manfaat secara langsung. Wihaji optimistis jumlahnya akan terus meningkat seiring koordinasi intensif antara Kemendukbangga/BKKBN dengan Badan Gizi Nasional (BGN) melalui para petugas lini lapangan dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah.***

 
 
																						










