“Kami membutuhkan kemenangan, dan kami datang dengan tekad untuk meraihnya. Irak adalah tim kuat, tapi kami sudah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi mereka,” ujar Kluivert dalam konferensi pers, dikutip dari laman resmi PSSI.
Pelatih asal Belanda itu enggan membocorkan rencana taktik yang disiapkan. Namun, ia memastikan seluruh pemain siap tempur. “Saya gila kalau sekarang menjelaskan strategi kami, karena lawan bisa fokus ke situ. Tapi yang jelas, kalian akan melihat hasilnya di lapangan,” tambahnya.
Kabar Baik: Striker Andalan Irak Absen
Kabar baik datang bagi Indonesia. Penyerang utama Irak, Aymen Hussein, dipastikan absen akibat cedera hamstring serius yang didapat saat memperkuat klubnya, Al-Karma, di Liga Primer Irak pada 3 Oktober lalu.
Absennya Aymen menjadi kerugian besar bagi Irak sekaligus angin segar bagi skuad Garuda. Pasalnya, pada pertemuan terakhir di babak kedua kualifikasi, Aymen mencetak gol lewat titik putih yang memastikan kemenangan Irak 2-0 atas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Kini, pelatih Irak, Graham Arnold, dipaksa memutar otak untuk menata ulang lini serangnya tanpa ujung tombak andalan tersebut.
Rekor Buruk dan Tantangan Besar
Secara statistik, Irak masih menjadi momok bagi Indonesia. Dalam 10 pertemuan terakhir, skuad Garuda belum pernah menang, bahkan menelan delapan kekalahan beruntun. Namun, kali ini situasinya sedikit berbeda. Indonesia datang dengan skuad lebih kuat, diperkuat sejumlah pemain naturalisasi seperti Maarten Paes, Jay Idzes, Kevin Diks, dan Ole Romeny.