BeritaBandungRaya.com — Sebuah lubang besar yang terlihat di bagian ekor pesawat maskapai Azerbaijan Airlines jenis Embraer 190 yang jatuh di Kazakhstan pada Rabu (25/12) memicu spekulasi bahwa pesawat tersebut mungkin telah ditembak jatuh. Foto dan video yang tersebar di media sosial menunjukkan kerusakan signifikan yang dianggap oleh beberapa pihak sebagai akibat tembakan senjata.
Spekulasi ini semakin berkembang karena hingga kini penyelidik dari Kazakhstan dan Azerbaijan belum memberikan komentar resmi terkait lubang tersebut. Kejadian ini juga dikaitkan dengan laporan bahwa pesawat tersebut tidak dapat mendarat di Grozny, Chechnya, akibat serangan drone Ukraina beberapa jam sebelum kecelakaan.
Pilot dilaporkan sempat mengalihkan penerbangan menuju Makhachkala di wilayah Dagestan. Namun, kondisi kabut memaksa pilot untuk meminta izin pendaratan di Aktau, kota di tepi Laut Kaspia.
Sayangnya, pesawat tersebut mengalami kecelakaan sebelum berhasil mendarat. Dari 67 orang yang berada di dalam pesawat — terdiri atas 62 penumpang dan lima awak — sebanyak 38 orang meninggal dunia, sementara 29 lainnya berhasil selamat.
Wakil Perdana Menteri Kazakhstan, Kanat Bozumbayev, menyatakan bahwa tim penyelidik dari Departemen Investigasi Kecelakaan dan Insiden Transportasi Kazakhstan sedang berada di lokasi untuk melakukan penyelidikan awal. Selain itu, delegasi dari Badan Penerbangan Sipil Negara Azerbaijan dan Azerbaijan Airlines juga turut bergabung dalam penyelidikan bersama.
BACA JUGA: HORE, Film Adaptasi Webtoon ‘Business Proposal’ Siap Tayang di Bioskop Indonesia, Catat Tanggalnya!
Pemerintah Azerbaijan menetapkan tanggal 26 Desember sebagai hari berkabung nasional untuk menghormati para korban. Azerbaijan Airlines juga menghentikan sementara penerbangan dari Grozny menuju ibu kota Baku dan Makhachkala hingga hasil penyelidikan resmi diumumkan.
2 komentar
Komentar ditutup.