Format tantangan kali ini mempertemukan dua tim, masing-masing terdiri dari tujuh peserta. Penentuan kapten menjadi momen krusial, dan Hovit sebagai pemilik Immunity Pin memanfaatkan hak istimewanya untuk memilih kapten dari tim lawan. Ia menunjuk Vinz sebagai kapten tim biru, menyiratkan strategi untuk menguji kemampuan kepemimpinan Vinz di tengah tekanan.
Sebagai respon, Vinz memilih warna biru untuk timnya dan menyusun formasi berisi Azwar, Zahra, Desy, Wiji, Aqilah, dan Kirana. Sementara itu, Fajar yang ditunjuk Hovit sebagai kapten tim merah, membentuk tim bersama Hovit, Manik, Malrani, Vini, Jane, dan Danny. Kombinasi ini memunculkan sejumlah dinamika menarik, termasuk kehadiran “trio Bali” di tim merah yang dikenal memiliki chemistry kuat.
Menariknya, tim biru didominasi oleh kontestan perempuan. Hal ini membuat banyak penonton penasaran apakah kekompakan dan semangat solidaritas para wanita tangguh ini mampu menandingi tim merah yang dipenuhi nama-nama kuat.
Tantangan memasak di lokasi pemadam kebakaran tak hanya menguji kemampuan teknis, tapi juga daya tahan fisik dan mental. Cuaca panas, tekanan waktu, serta koordinasi antar anggota tim menjadi tantangan besar. Bahkan beberapa momen emosional sempat terjadi saat ketegangan memuncak di tengah proses memasak.
Selain atmosfer panas dari lokasi dan tantangan yang menguras energi, para kontestan juga harus berhadapan dengan komentar tajam dari para juri. Chef Juna dan Chef Renatta tetap menjadi sorotan, namun kehadiran Chef Rudy Choirudin di musim ini membawa warna baru yang tak kalah mencengangkan.
