Mbok Yem Meninggal Dunia, Penjaga Warung Legendaris Gunung Lawu Tutup Usia di Usia 82 Tahun

Sugeng Sucipto, Kepala Seksi Pemerintahan Desa Gonggang, turut membenarkan kabar duka ini. Ia mengatakan bahwa kepergian Mbok Yem adalah kehilangan besar, terutama bagi masyarakat sekitar dan komunitas pendaki yang mengenalnya secara langsung.

Sosok yang telah mendirikan warung di Puncak Lawu sejak awal 1980-an ini memang bukan orang biasa. Warungnya yang berdiri di kawasan Hargo Dalem menjadi tujuan utama para pendaki, bahkan lebih dari sekadar tempat makan—ia menjadi tujuan spiritual, sosial, dan emosional.

Warung Mbok Yem tidak hanya menawarkan mie rebus, nasi pecel, gorengan, dan minuman panas. Ia menawarkan kehangatan manusiawi di tengah cuaca ekstrem. Banyak pendaki mengaku merasa seperti “pulang” setiap kali tiba di warung Mbok Yem, meskipun tengah berada di jalur pendakian yang menantang.

Kisahnya menjadi bagian dari legenda Gunung Lawu. Ia tidak hanya menyajikan makanan, tetapi juga kebaikan dan ketulusan hati. Ia membantu pendaki yang kelelahan, memberikan tempat berteduh, dan tak jarang menyelamatkan nyawa dengan bantuan pertamanya yang sederhana tapi tulus.

BACA JUGA: Resep Ayam Bakar Enak dan Empuk, Cita Rasa Nusantara yang Tak Pernah Gagal Menggoda Selera

Tradisi Mbok Yem turun gunung setiap menjelang Lebaran pun menjadi momen yang selalu dinanti warga dan pendaki. Namun tahun ini, ia terpaksa turun lebih awal karena kondisi kesehatannya yang semakin menurun sejak Februari 2025. Dalam kondisi lemah, ia ditandu oleh enam orang untuk kembali ke rumahnya di bawah kaki Gunung Lawu.