Mbok Yem Meninggal Dunia, Penjaga Warung Legendaris Gunung Lawu Tutup Usia di Usia 82 Tahun

Cuitan duka mengalir deras di media sosial. Salah satu akun X (Twitter), Jateng_Twit, menuliskan: “Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Mbok Yem, penjaga warung tertinggi di Pulau Jawa, telah tiada. Terima kasih atas senyum ramah dan nasi pecel terenak di Gunung Lawu.”

Kenangan tentang Mbok Yem tak akan hilang begitu saja. Namanya telah terpatri dalam cerita-cerita pendakian, dalam obrolan di tenda-tenda pendaki, dan dalam setiap langkah menuju puncak Lawu yang legendaris itu.

Banyak pendaki mengaku, terkadang tujuan utama mereka bukanlah mencapai Puncak Hargo Dumilah yang berada di ketinggian 3.265 mdpl, melainkan mampir ke warung Mbok Yem di Hargo Dalem, yang hanya 115 meter di bawah puncak.

BACA JUGA: KAI Bandara Pertegas Komitmen di Hari Bumi 2025: Langkah Nyata Menuju Masa Depan Berkelanjutan

Kini, warung sederhana itu kehilangan jiwanya. Tapi warisan kebaikan dan semangat Mbok Yem akan terus hidup dalam ingatan ribuan pendaki yang pernah bersinggungan dengannya.

Dengan kepergiannya, Gunung Lawu seakan kehilangan penjaganya. Kabut pagi yang biasanya menyambut para pendaki kini terasa lebih sunyi. Namun, bagi banyak orang, Mbok Yem tidak pernah benar-benar pergi.

Ia tetap ada dalam setiap cerita, dalam setiap tegukan teh hangat di puncak gunung, dan dalam setiap rasa syukur setelah perjalanan panjang menembus jalur terjal.

Selamat jalan, Mbok Yem. Puncak Lawu kini tak hanya menjadi tempat tinggi di bumi, tapi juga tempat tertinggi untuk mengenang seseorang yang luar biasa.***