Selain aksi di Jakarta, peringatan Hari Buruh 2025 juga digelar di setidaknya 30 provinsi lain di Indonesia. Total buruh yang terlibat dalam aksi ini diperkirakan mencapai lebih dari 1,2 juta orang. Masing-masing daerah memiliki agenda dan rutenya sendiri, disesuaikan dengan kondisi setempat.
Sementara itu, kelompok buruh yang tergabung dalam aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) menggelar aksi berbeda di depan Gedung DPR RI. Sekitar 10 ribu buruh dan aktivis dari berbagai serikat dan organisasi masyarakat sipil menyuarakan penolakan terhadap UU Cipta Kerja dan mendesak lahirnya undang-undang ketenagakerjaan yang pro-buruh.
Ketua Umum KASBI, Sunarno, menegaskan pentingnya tetap menjaga suara kritis di tengah perayaan May Day. Menurutnya, keberagaman sikap dalam gerakan buruh justru memperkuat semangat demokrasi dan kebebasan berekspresi.
“Kalau tidak ada yang kritis, bagaimana kita bisa menjaga agar pemerintah tidak salah arah dalam membuat kebijakan?” ujar Sunarno dalam orasinya di depan Gedung DPR.
BACA JUGA: Heboh Pria Bersenjata Lari di Kemang, Polisi Telusuri Identitas Pelaku
Untuk menjaga keamanan selama aksi berlangsung, Satuan Brimob Polda Metro Jaya telah menggelar apel kesiapsiagaan serta menyiagakan perlengkapan pengendalian massa, peralatan SAR, hingga kendaraan operasional. Personel gabungan TNI-Polri juga turut dilibatkan dalam pengamanan ini.
Peringatan May Day tahun ini tidak hanya menjadi ajang penyampaian tuntutan, tetapi juga menjadi panggung solidaritas antarpekerja lintas sektor dan wilayah. Ribuan massa datang dengan membawa bendera, spanduk, serta mengenakan atribut khas serikat mereka masing-masing.