BeritaBandungRaya.com – Tragedi kecelakaan pesawat Jeju Air mengguncang Korea Selatan pada Minggu (29/12) pagi. Pesawat yang membawa 181 penumpang, termasuk enam awak, tergelincir dan terbakar di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, sekitar pukul 09:07 waktu setempat. Insiden ini menewaskan 122 orang, sementara dua orang ditemukan selamat.
Kejadian Tragis di Landasan Pacu
Menurut saksi mata, percikan api muncul dari sayap kanan pesawat sebelum insiden terjadi. Yoo Jae-yong, seorang warga yang tinggal di dekat bandara, melihat percikan api dan mendengar ledakan keras.
Rekaman media lokal menunjukkan pesawat mencoba mendarat tanpa roda pendaratan terbuka, yang akhirnya menyebabkan pesawat tergelincir dan menabrak dinding pagar bandara sebelum meledak dalam kobaran api.
Pejabat dari Kementerian Tanah, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan menjelaskan bahwa menara kontrol bandara memberikan peringatan tabrakan dengan burung pada pukul 08:57 pagi.
BACA JUGA: Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Bandara Muan: 120 Korban Jiwa, Operasi Penyelamatan Berlanjut
Pilot kemudian mengumumkan keadaan darurat satu menit setelahnya dan mencoba mendarat pada pukul 09:00 pagi. Sayangnya, pesawat gagal mendarat dengan aman dan akhirnya jatuh tiga menit kemudian.
Saksi Mata: Ledakan dan Kepulan Asap
Kim Yong-cheol, salah satu saksi lainnya, mengatakan bahwa pesawat sempat mencoba mendarat dua kali sebelum akhirnya jatuh.
“Saya mendengar suara gesekan logam dan ledakan keras, lalu melihat asap hitam membumbung ke langit,” ungkapnya. Cho, saksi lain yang berada sekitar 4,5 kilometer dari lokasi kejadian, juga melaporkan adanya kilatan cahaya dan ledakan berturut-turut.