BeritaBandungRaya.com – Setiap makhluk hidup pasti akan menghadapi kematian. Namun, tak ada yang tahu kapan ajal menjemput, apakah di bulan biasa atau justru di bulan suci Ramadan yang penuh berkah. Dalam masyarakat, berkembang keyakinan bahwa wafat di bulan Ramadan adalah tanda keistimewaan. Tetapi, benarkah demikian? Apakah ada dalil yang secara khusus menjelaskan keutamaan wafat di bulan Ramadan?
Benarkah Wafat di Bulan Ramadan Memiliki Keistimewaan?
Dalam buku Keistimewaan Puasa Menurut Syariat & Kedokteran karya Syeikh Mutawalli Sya’rawi, disebutkan sebuah hadits mengenai seseorang yang wafat dalam keadaan berpuasa. Dikisahkan bahwa Amr bin Murrah al-Juhni meriwayatkan sebuah pertanyaan yang diajukan kepada Rasulullah SAW oleh seorang pria dari Qudha’ah:
Baca Juga: Waktu Terbaik untuk Sahur agar Tetap Bertenaga Saat Puasa
“Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa engkau adalah utusan Allah, melaksanakan salat lima waktu, menjalankan puasa Ramadan, mengerjakan ibadah di bulan Ramadan, serta menunaikan zakat?”
Rasulullah SAW menjawab, “Barang siapa yang meninggal dalam keadaan seperti itu, maka ia termasuk dalam golongan syuhada dan shiddiqin.” (HR Ibnu Hibban).
Hadits ini menunjukkan bahwa keistimewaan wafat di bulan Ramadan lebih berkaitan dengan amal ibadah yang dilakukan seseorang semasa hidupnya.
Keutamaan Bagi Orang Saleh
Dalam buku Jawahir Al Bukhari karya Syaikh Muhammad Musthafa Imarah, dijelaskan bahwa wafat di bulan Ramadan bisa menjadi keistimewaan bagi orang-orang yang menjalani hidup dengan penuh ketakwaan. Mereka yang senantiasa berbuat kebaikan dan menjauhi larangan Allah SWT memiliki peluang besar untuk mendapatkan keutamaan tersebut.