Konflik mulai meruncing ketika Arlo (Ibrahim Risyad), anak dari pimpinan perusahaan tempat Zalina bekerja, jatuh hati padanya. Hubungan ini ditentang keras oleh ibu Arlo, Samira (Jenny Rachman), terutama karena Arlo telah dijodohkan dengan wanita lain, Arum (Naysilla Mirdad).
Zalina, menyadari posisinya yang dianggap tak setara, berusaha menghindar. Namun cinta Arlo tak surut meski ditolak berkali-kali. Kegigihannya justru membuat Samira memutuskan untuk bertemu langsung dengan Zalina dalam sebuah pertemuan klarifikasi atau yang dikenal dengan istilah tabayyun.
Tak disangka, momen pertemuan tersebut menjadi pintu terbuka bagi rahasia gelap masa lalu Zalina. Apa yang selama ini ia sembunyikan ternyata jauh lebih kompleks dan menyakitkan dari dugaan siapapun. Pertemuan itu menjadi titik balik seluruh karakter dalam film ini.
Film Tabayyun menyuguhkan pertanyaan besar: mampukah cinta bertahan setelah kebenaran terungkap? Apakah Arlo dan keluarganya sanggup menerima Zalina dengan segala beban masa lalu yang ia pikul? Ataukah mereka akan memilih jalan aman sesuai ekspektasi masyarakat?
Tak hanya mengedepankan unsur drama, Tabayyun juga sarat dengan nilai religius dan pesan moral tentang pentingnya klarifikasi, tidak menghakimi sebelum tahu kebenaran, serta kekuatan seorang ibu dalam menghadapi berbagai badai kehidupan.
Ronny Irawan sebagai produser menjanjikan bahwa Tabayyun adalah film yang akan mengguncang emosi penonton. “Emosinya bakal naik turun. Penonton akan ikut sedih, marah, bahagia, bahkan merasa gemas dengan konflik yang disuguhkan,” ungkap Ronny saat sesi screening di Jakarta pada 30 April lalu.