Mulut Besar Jadi Bumerang: Lamine Yamal Tersungkur di El Clasico

Karma dari Psywar

Banyak pendukung Madrid menganggap hasil ini sebagai “karma instan”. Setelah laga, media sosial dipenuhi komentar bernada sindiran kepada Yamal, dengan tagar #YamalMalingSendiri sempat trending di X (Twitter) Spanyol.

“Dia terlalu muda untuk main psywar di level ini. El Clasico bukan tempat buat omongan besar,” tulis salah satu jurnalis Marca.

Pelatih Madrid, Xabi Alonso, menolak mengomentari langsung soal psywar itu, tapi tersenyum saat ditanya apakah kata-kata Yamal memotivasi timnya.

“Kami fokus pada permainan. Tapi ya, motivasi bisa datang dari banyak hal,” jawabnya singkat.

BACA JUGA: Semarang Contemporary Art Gallery, Wajah Baru Seni di Jantung Kota Lama

Madrid Kokoh di Puncak, Barcelona Tertinggal

Kemenangan ini membuat Real Madrid semakin nyaman di puncak klasemen La Liga dengan 27 poin dari 10 laga, unggul lima angka dari Barcelona yang tertahan di posisi kedua.
Bagi Madrid, ini juga jadi penebusan setelah musim lalu kalah empat kali beruntun dari rival abadinya di semua kompetisi.***