Nasib 129 Pendaki yang Terjebak di Ranu Kumbolo saat Erupsi Gunung Semeru, Begini Kata TNBTS

Karena cuaca saat erupsi hujan dan situasi gelap, para pendaki sebelumnya diminta menginap terlebih dahulu di Ranu Kumbolo demi menghindari risiko perjalanan malam.

Jalur Pendakian Semeru Resmi Ditutup Setelah Status Naik ke Level IV (Awas)

Sehari setelah erupsi, TNBTS resmi menutup seluruh jalur pendakian Gunung Semeru. Penutupan ini disampaikan melalui surat pemberitahuan Nomor PG.17/T.8/TU/HMS.01.08/B/11/2025.

Baca Juga: Profil Lengkap Zhang Xin Yuan, Pemeran Zira Gusti di Dracin Istriku Tiga Takdirku Gila yang Bikin Penonton Indonesia Terpukau

Rudijanta menjelaskan bahwa kebijakan tersebut diambil karena status aktivitas Semeru meningkat dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga), hingga akhirnya Level IV (Awas) berdasarkan rekomendasi PVMBG.

Rekomendasi bahaya PVMBG menetapkan radius:

– 8 km dari puncak,

– 20 km sektoral ke arah selatantenggara.

Pendakian ditutup sampai kondisi benar-benar dinyatakan aman,” tegasnya.

Calon pendaki yang telah membeli tiket daring diperbolehkan melakukan reschedule pendakian ke tanggal lain setelah situasi dinyatakan normal.

Imbauan TNBTS: Patuhi Zona Bahaya PVMBG

TNBTS mengimbau masyarakat, khususnya calon pendaki dan pecinta alam, untuk mematuhi zona rawan bencana yang telah ditetapkan PVMBG.

Bom waktu berupa potensi awan panas, hujan abu, hingga banjir lahar dapat terjadi sewaktu-waktu ketika Semeru berada di status Awas.

“Kami berharap ini menjadi perhatian semua pihak agar tetap mengikuti rekomendasi PVMBG,” tambah Rudijanta.

Situasi Ranu Kumbolo Tetap Kondusif

Endrip kembali menegaskan bahwa Ranu Kumbolo berada di sisi utara, sehingga aman dari sebaran material vulkanik yang mengarah ke tenggaraselatan.