Netflix Siapkan Live-Action “Solo Leveling”: Antara Antusiasme dan Skeptisisme Penggemar

BeritaBandungRaya.com – Rencana Netflix untuk menggarap adaptasi live-action dari anime populer Solo Leveling memicu gelombang pro dan kontra di kalangan penggemar. Meski langkah ini menandai upaya besar untuk membawa kisah fenomenal asal Korea tersebut ke dunia nyata, sebagian penggemar justru meragukan kemampuan Hollywood—atau siapa pun—untuk menangkap esensi asli dari kisah yang sudah sangat dicintai.

BACA JUGA : Jon Bon Jovi Buka Peluang Film Biografi Tentang Hidupnya, Usulkan Putranya Sendiri Jadi Pemeran Utama

Dari Novel Web ke Fenomena Global

Solo Leveling bermula sebagai novel web Korea pada 2016 sebelum akhirnya diadaptasi menjadi anime yang debut delapan tahun kemudian. Ceritanya mengikuti perjalanan Sung Jin-woo, seorang pemburu monster paling lemah, yang secara misterius memperoleh kekuatan untuk “naik level” dan menjadi yang terkuat di dunia.

Kombinasi narasi tentang perjuangan, aksi megah, dan visual yang memukau membuat anime ini melampaui popularitas Demon Slayer dan One Piece, menjadi salah satu serial paling banyak ditonton dalam sejarah Crunchyroll, platform anime milik Sony.

Namun, justru karena status legendarisnya itu, banyak penggemar skeptis dengan versi live-action-nya.

“Saya belum pernah melihat adaptasi live-action yang benar-benar berhasil. Anime memiliki pesona yang sulit diterjemahkan ke dunia nyata,” ujar Andre Denisson, penggemar asal Swedia.

Ketakutan Lama: Live-Action Sering Gagal Tangkap Jiwa Anime

Bukan rahasia bahwa sejarah adaptasi live-action anime penuh dengan kegagalan. Dari Dragonball Evolution (2009) hingga Ghost in the Shell (2017), sebagian besar proyek serupa gagal memuaskan penggemar maupun kritikus—baik karena alur yang menyimpang, efek visual yang mengecewakan, maupun praktik whitewashing yang menghapus identitas budaya aslinya.

“Sulit mereplikasi adegan aksi dan intensitas visual Solo Leveling dalam format live-action tanpa mengorbankan detail yang membuatnya istimewa,” kata Ander Guerrero, penggemar anime asal Spanyol.