Dalam program ini, siswa menjalani pelatihan sistem camp selama dua pekan di barak militer Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Lembang.
Setelahnya, perkembangan siswa, termasuk dari sisi psikologis, akan dipantau dan dievaluasi selama satu tahun.
“Sempat bertemu minggu lalu saat kunjungan orang tua, sekarang ketemu lagi saat kelulusan. Hasilnya sangat membanggakan. Saya baru tahu Gedung Sate, Gedung Pakuan, dan Dodik karena anak saya ikut program ini,” tambah Setiawati.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. “Program ini sangat bagus, sangat membantu. Anak saya jadi lebih menghargai orang tua, lebih sabar. Pokoknya banyak perubahannya. Pak Dedi is the best’” katanya.
Yogi, orang tua siswa asal Ciamis lainnya, juga melihat perubahan signifikan pada anaknya yang sebelumnya berwatak keras. Ia bahkan berharap program ini terus berlanjut.
BACA JUGA: Diduga Langgar Hak Cipta Lagu Lawas, Lesti Kejora Dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Yoni Dores
“Awalnya dari sekolah ada kesempatan, kami sangat antusias. Kalau pun tidak didaftarkan, kami siap daftar mandiri. Harapan kami, program ini terus berlanjut hingga anak-anak lulus sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, Prabu, siswa peserta dari SMA Negeri 3 Ciamis, mengaku senang mengikuti pendidikan karakter. Ia tidak merasa kapok, justru mengaku banyak belajar hal baru.
“Senang ikut program ini. Ada materi pelajaran, praktek, PBB, olahraga, dan kegiatan lainnya,” ungkapnya.
Program Gapura Panca Waluya merupakan bagian dari upaya Pemda Provinsi Jawa Barat dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, disiplin, dan siap menghadapi tantangan masa depan.***