BeritaBandungRaya.com – Pasar modal adalah tempat bagi investor untuk mengembangkan kekayaan mereka melalui berbagai instrumen investasi. Bagi pemula, memahami instrumen-instrumen utama seperti saham, obligasi, reksa dana, dan derivatif sangat penting sebelum mulai berinvestasi. Terutama memahami potensi keuntungan serta risiko masing-masing produk investasi tersebut.
Instrumen atau produk investasi yang paling populer di pasar modal dan diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah saham. Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Dengan membeli saham, investor menjadi pemilik sebagian dari perusahaan tersebut dan berhak atas keuntungan yang dihasilkan.
Ada tiga potensi keuntungan menjadi pemegang saham yaitu bisa mendapatkan capital gain, atau keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual saham. Lalu bisa mendapatkan dividen yaitu pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham. Serta memiliki hak suara untuk berpartisipasi dalam keputusan perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sementara risiko dari investasi saham yang pertama adalah fluktuasi harga. Harga saham bisa naik dan turun dengan cepat karena berbagai faktor, baik kondisi ekonomi domestik maupun global dan kinerja keuangan perusahaan.
BACA JUGA: Peluang dan Tantangan Pasar Modal 2025: Stimulus Ekonomi, Valuasi Saham, dan Dampak Global
Kedua, risiko likuiditas. Tidak semua saham mudah dijual kembali dengan harga yang diinginkan. Dan ketiga, risiko perusahaan, jika perusahaan mengalami kerugian atau bangkrut, investor bisa kehilangan modalnya.