Adapun risiko reksa dana yang pertama memiliki risiko pasar. Nilai investasi dalam bentuk harga unit bisa naik atau turun tergantung kondisi pasar. Kedua, ada biaya pengelolaan berupa biaya administrasi dan pengelolaan yang dapat mengurangi keuntungan. Ketiga, ketergantungan pada manajer investasi, karena kinerja investasi bergantung pada keahlian manajer investasi yang dipilih oleh investor.
Selanjutnya, yang juga ada di pasar modal dan diperdagangkan di BEI adalah produk derivatif. Derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya bergantung pada aset dasar seperti saham, obligasi, atau komoditas. Di BEI, beberapa produk derivatif yang diperdagangkan meliputi kontrak berjangka (futures) dan opsi saham.
Keuntungan produk derivatif adalah pada leverage. Investor bisa mendapatkan eksposur yang lebih besar dengan modal yang lebih kecil. Lalu bagi investor yang sudah sophisticated atau memahami investasi, dapat menjadikan instrument derivatif sebagai fasilitas hedging, yaitu untuk melindungi portofolio dari risiko fluktuasi harga. Produk ini juga memiliki potensi keuntungan tinggi, jika berinvestasi dengan strategi yang tepat.
Namun, investor harus mewaspadai risiko produk derivatif, yaitu pertama, risiko leverage. Karena menggunakan margin, potensi kerugian juga bisa lebih besar dari investasi awal. Kedua, kompleksitas karena membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam dibandingkan saham atau obligasi. Ketiga, risiko likuiditas, akibat tidak semua kontrak derivatif memiliki likuiditas tinggi di pasar.