Meski tahun ini dinilai penuh tantangan, terdapat sejumlah peluang signifikan bagi Indonesia. Di antaranya, perekonomian Indonesia tumbuh lebih kuat dibandingkan negara lain di tengah tantangan global. Hal ini tercermin dalam pertumbuhan ekonomi sekitar 5% sepanjang tahun 2024.
Kabinet pemerintah Indonesia yang diumumkan pada 20 Oktober 2024 memberikan optimisme bagi pelaku pasar yang tengah menunggu realisasi program-program pemerintah Presiden Prabowo. Terutama stimulus pertumbuhan ekonomi. Sementara dari global, The Fed telah memutuskan untuk kembali memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada rapat bulan Desember. Oleh karena itu, The Fed telah memangkas suku bunga sebesar 100 bps sepanjang tahun 2024, dan diperkirakan akan memangkasnya lebih lanjut pada tahun 2025, sambil memantau target inflasi dan kondisi pasar tenaga kerja.
Jumlah investor pasar modal diperkirakan akan terus tumbuh. Hal ini juga akan berdampak positif terhadap peningkatan likuiditas pasar dan pertumbuhan pasar modal secara umum. Faktor-faktor lain, termasuk pelaksanaan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UUP2SK) dan pengembangan lebih banyak produk investasi yang beragam, telah memberikan kontribusi positif terhadap iklim investasi di Indonesia.
Selain sejumlah peluang ini, ada tantangan yang harus dihadapi pelaku pasar modal. Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum AS diperkirakan akan berdampak pada prospek ekonomi Indonesia dan pasar berkembang lainnya, terutama dalam kebijakan perdagangan, aliran modal, risiko inflasi, dan pergerakan mata uang yang fluktuatif.