“Anak-anak Jawa Barat yang saya cintai, kalian adalah pemilik masa depan bangsa. Jadilah anak-anak yang sehat, cerdas, bahagia dan berani bermimpi. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus berkomitmen menyediakan ruang yang inklusif untuk kalian tumbuh dan berkembang baik melalui pendidikan, perlindungan, layanan kesehatan, maupun ruang kreatif seperti acara pada hari ini,” Erwan menambahkan.
Erwan juga menyoroti perubahan pola interaksi anak-anak di era digital. Ia mengajak orang tua dan pendidik untuk lebih peduli terhadap pembentukan karakter dan budi pekerti sejak usia dini.
“Sekarang anak-anak baru istirahat, guru belum keluar dari kelas, mereka sudah langsung main gadget. Kita tidak melarang mereka mengenal teknologi, tapi ada hal-hal yang belum saatnya mereka tahu. Jangan sampai anak-anak kita menjadi ‘tua sebelum waktunya’,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, diberikan pula piagam Rekor MURI atas penyelenggaraan permainan tradisional terbanyak dengan mengenakan kebaya. Kegiatan ini dinilai sebagai bentuk pelestarian budaya yang dikemas secara kreatif dan kekinian.
HAN Digelar Serentak di Seluruh Sekolah
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi yang turut hadir menyampaikan bahwa peringatan HAN ke-41 tahun ini mengusung pendekatan baru. Tidak lagi terpusat di satu kota, kegiatan HAN dilaksanakan serentak di seluruh sekolah di Indonesia.