Menurut Agus Setyawan, Festival Temanggung akan terus dilanjutkan ke berbagai kota besar lainnya seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta, bahkan Bali. Langkah ini dinilai efektif dalam membangun jejaring nasional untuk pariwisata dan pemasaran produk unggulan daerah.
“Kami tidak ingin berhenti di Bandung. Target berikutnya adalah kota-kota strategis lainnya. Ini bagian dari promosi menyeluruh yang berkesinambungan,” ujarnya. Ia juga membuka kemungkinan kolaborasi dengan berbagai sektor, termasuk pendidikan dan teknologi.
Farhan pun menegaskan pentingnya kerja sama konkret pasca acara. Ia menyatakan bahwa akan ada penjajakan partisipasi Kota Bandung dalam Festival Temanggung 2026, serta pertukaran program budaya, sosial, hingga kegiatan kepemudaan.
BACA JUGA: Deretan Kampus Favorit yang Terima Nilai UTBK 2025 di Jalur Mandiri, Catat Tanggalnya!
“Festival seperti ini bukan hanya soal seremonial. Yang lebih penting adalah dampak jangka panjangnya terhadap masyarakat kedua daerah,” kata Farhan. Ia berharap semangat kebersamaan ini dapat menjadi contoh bagi kerja sama antar daerah lainnya di Indonesia.
Festival ini diakhiri dengan penyerahan cinderamata berupa Iket Temanggung dari Bupati Agus kepada Wali Kota Farhan sebagai simbol ikatan persahabatan budaya. Foto bersama seluruh tokoh dan komunitas menjadi penanda dimulainya babak baru hubungan strategis antara Temanggung dan Bandung.
Dengan pendekatan yang menggabungkan nilai kultural dan visi pembangunan, Festival Temanggung 2025 di Bandung menjadi contoh nyata bagaimana budaya bisa menjadi kekuatan ekonomi dan diplomasi lokal. Festival ini bukan sekadar perayaan, tapi juga fondasi bagi kerja sama lintas wilayah yang berorientasi pada kemajuan bersama.***