Ratusan Ditangkap, Senjata dan Narkoba Disita
Selain korban jiwa, kepolisian Brasil berhasil menangkap 113 tersangka dan menyita 91 senapan otomatis, serta jumlah besar narkotika dari lokasi operasi.
Menurut laporan Sekretaris Polisi Sipil Felipe Curi, banyak jasad ditemukan hanya mengenakan pakaian dalam, diduga karena para gangster menanggalkan perlengkapan tempur mereka untuk melarikan diri.
“Beberapa di antaranya menggunakan rompi antipeluru dan pakaian kamuflase. Kami menduga mereka berasal dari kelompok bersenjata terorganisir,” ujar Curi.
Tuduhan Pelanggaran HAM
Namun di balik keberhasilan operasi tersebut, muncul tuduhan keras terhadap aparat keamanan. Sejumlah keluarga korban menuduh polisi melakukan eksekusi di luar hukum (extra judicial killing).
Beberapa jasad ditemukan dalam kondisi mengenaskan, bahkan tanpa kepala.
“Polisi menggorok leher anak saya dan menggantungkan kepalanya di pohon,” ujar Raquel Thomas, ibu dari seorang remaja 19 tahun yang disebut ikut dalam kelompok gangster.
Laporan-laporan semacam ini tengah diselidiki oleh lembaga hak asasi manusia setempat. Pihak kepolisian sendiri membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa semua tindakan dilakukan sesuai prosedur hukum, mengingat operasi berlangsung di wilayah berisiko tinggi dengan perlawanan bersenjata.
Gelombang Ketegangan Baru di Rio de Janeiro
Bentrok ini memperlihatkan kembali kompleksitas perang narkoba di Brasil, yang sering menempatkan warga sipil di antara dua kekuatan: aparat penegak hukum dan geng kriminal bersenjata.

 
 
																						









