Tiga Dimensi Pertimbangan Reshuffle
-
Teknokratis
Kabinet Merah Putih sudah berjalan hampir satu tahun. Menurut Agung, evaluasi menyeluruh wajar dilakukan. Publik pun menunggu gebrakan di sektor ekonomi yang dianggap belum cukup tangkas dalam menghadapi keluhan masyarakat. -
Yuridis
Penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, oleh KPK membuat kebutuhan perombakan kabinet semakin mendesak. Persoalan di sektor ketenagakerjaan cukup pelik, mulai dari masalah pengawasan buruh migran hingga ancaman PHK massal yang menjadi sorotan para demonstran. -
Politis
Agung juga melihat adanya dinamika politik baru, khususnya kedekatan PDI-P dengan pemerintah. Meski partai tersebut masih menyebut diri sebagai “penyeimbang”, sinyal dukungan terhadap kebijakan Presiden Prabowo kian terlihat. Bahkan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri turut hadir dalam pertemuan para pimpinan partai di Istana beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: BEM Se-UI Siapkan Aksi “17+8 Tuntutan Rakyat”, Desak Perubahan Kebijakan
Publik Menanti
Dengan kombinasi faktor kinerja, hukum, dan politik, reshuffle kabinet kali ini berpotensi menjadi salah satu yang paling krusial. Publik menantikan langkah Presiden Prabowo, apakah benar pengumuman perombakan akan dilakukan dalam hitungan hari, sekaligus siapa figur-figur baru yang akan mengisi kursi menteri strategis tersebut.***