Profil Acil Bimbo: Musisi Legendaris, Budayawan, dan Pecinta Lingkungan yang Meninggal Dunia

BeritaBandungRaya.com – Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah atau yang lebih dikenal dengan nama Acil Bimbo, merupakan salah satu sosok penting dalam perjalanan musik dan kebudayaan Indonesia. Lahir di Bandung pada 20 Agustus 1943, Acil dikenal luas sebagai anggota sekaligus motor penggerak grup musik legendaris Bimbo.

Sejak muda, Acil sudah akrab dengan dunia seni dan musik. Bersama kedua saudaranya, Sam dan Jaka, serta Iin Parlina, ia membentuk grup musik Bimbo pada 1966. Grup ini kemudian melahirkan karya-karya monumental yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberi makna mendalam bagi pendengarnya.

Beberapa lagu yang membuat nama Bimbo melegenda antara lain Tuhan, Sajadah Panjang, Melati dari Jayagiri, Rindu Rosul, hingga Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya. Lagu-lagu tersebut masih sering diputar, terutama saat bulan Ramadan, dan menjadi bagian dari perjalanan spiritual masyarakat Indonesia.

Gaya bermusik Acil Bimbo banyak dipengaruhi oleh musisi internasional seperti Robin Gibb, Everly Brothers, Cliff Richard, Tommy Steele, hingga Paul Anka. Namun, bersama Bimbo, ia mampu menciptakan karya dengan sentuhan khas yang membumi, penuh nuansa religius, sosial, dan humanis.

Baca Juga: Innalillahi, Acil Bimbo Tutup Usia, Budayawan dan Pentolan Grup Musik Legendaris Indonesia

Selain kiprahnya di dunia musik, Acil juga dikenal sebagai budayawan Sunda. Ia kerap menyuarakan pentingnya menjaga identitas budaya, bahkan mengkritisi minimnya rujukan tertulis tentang kesundaan. Menurutnya, masyarakat Sunda lebih mengandalkan budaya lisan, sehingga seringkali miskin dokumentasi sejarah.