“Ini menjadi bukti bahwa siapa pun yang terlibat peredaran narkoba akan ditindak tegas,” tegas Rika Aprianti, Kepala Subdirektorat Kerja Sama Ditjenpas. Ia menyebutkan, sejak awal kepemimpinan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto, sudah lebih dari 1.500 napi high risk dipindahkan ke Nusakambangan sebagai bagian dari program “zero narkoba” di lapas.
Ammar Zoni kini menjalani pengawasan ketat dan pembinaan di lingkungan super maksimum. Dirjen Pemasyarakatan Mashudi menegaskan, meski berada di Nusakambangan, Ammar tetap akan menjalani proses persidangan secara daring. “Sidang bisa dilakukan melalui Zoom, jadi tidak ada kendala,” ujarnya.
Dari Ketenarannya ke Titik Terendah
Bagi penggemarnya, melihat sosok Ammar Zoni di balik jeruji besi menjadi ironi. Ia dulu dikenal karismatik, religius, dan penuh talenta. Namun pilihan-pilihannya justru menuntunnya ke jalan yang berlawanan dengan citra itu.
Baca Juga: 10 Mobil Listrik Murah dan Terbaik 2025 di Indonesia, Desain Mewah hingga Jarak Tempuh 500 Km
Kini, di usia 32 tahun, Ammar berada di titik paling kelam dalam hidupnya. Dari bintang sinetron dengan jutaan penggemar, ia berubah menjadi napi berisiko tinggi di pulau yang dijaga ketat. Hidupnya menjadi pelajaran keras tentang bagaimana popularitas tanpa kendali bisa berubah menjadi penjara yang sesungguhnya.
Namun harapan perubahan masih terbuka. Pemerintah berharap Ammar bisa memanfaatkan masa pembinaannya untuk introspeksi. “Kami berharap mereka menyadari kesalahan dan siap kembali ke masyarakat sebagai warga negara yang baik,” kata Rika Aprianti.